perilaku konsumen 2
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan
dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah
pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian
informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan
melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen
melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya
membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut.
Konsumen
dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang
berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator,
influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih
memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen,
perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki
kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi,
psikografi, dan perilaku.
Macam-Macam Teori Perilaku Konsumen
1. Teori Ekonomi Mikro. Teori
ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan
maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk
apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana
kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan
dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;
2. Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri
pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan
lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku
konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung;
3. Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan
perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat
luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Teori Prilaku konsumen dapat
dibedakan dalam dua macam pendekatan :
1) Pendekatan nilai Guna
Cardinal
Manfaat atau kenikmatan yang
diperoleh konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan anggapan bahwa
konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan
bagaimana seseorang akan menentukan konsumsinya ke atas berbagai jenis barang
yang terdapat dipasar.
2) Pendekatan Nilai Guna
Ordinal
Manfaat atau kenikmatan yang
diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifiser.
Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan
memaksimumkan kepuasannya ditunjukan dengan bantuan kurva kepuasan sama, yaitu
kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna
(kepuasan) yang sama.
Kepuasan konsumen, seorang
konsumen akan mencapai kepuasannya yang maximum apabila ia mencapai titik
dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama.
Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Analisis Perilaku Konsumen
1. Kelangkaan dan terbatasnya
pendapatan. Adanya kelangkaan dan terbatasnya pendapatan memaksa orang
menetukan pilihan agar pengeluaran senantiasa berada dianggaran yang sudah di
tetapkan, meningkatkan konsumsi suatu barang atau jasa harus disertai dengan pengurangan
konsumsi pada barang atau jasa yang lain.
2. Konsumen mampu membandingkan biaya dengan manfaat.
Jika dua barang member manfaat yang sama konsumen akan memilih yang biayanya
lebih kecil. Disisilain, bila untuk memperoleh dua jenis barang dibutuhkan
biaya yang sama, maka konsumen akan memilih barang yang memberi manfaat lebih
besar.
3. Tidak selamanya konsumen dapat memperkirakan manfaat
dengan tepat. Saat membeli suatu barang bisa jadi manfaat yang di peroleh tidak
sesuai dengan harga yang harus di bayarkan: segelas kopi starsbuck, miasalnya,
ternyata terlalu pahit untuk harga Rp. 40.000,- percangkir. Lebih nikmat kopi
tubruk di warung kopi yang Rp. 3000,- pergelasnya. Pengalaman tersebut akan
menjadi informasi bagi konsumen yang akan mempengaruhi keputusan konsumsinya
mengenai kopi di masa yang akan dating.
4. Setiap barang dapat di distribusi dengan barang lain.
Dengan demikian konsumen dapat memperoleh kepuasan dengan berbagai cara.
5. Konsumen tunduk terhadap hukum berkurangnya tambahan
kepuasan ( the law of diminishing
marginal utility). Semakin banyak
jumlah barang yang di konsumsi, semakin kecil tambahan kepuasan yang
dihasilkan. Jika untuk setiap tambahan barang di perlukan sebesar harga barang
tersebut (p), maka konsumen akan berhenti membeli barang tersebut manakala
manfaat tambahan yang di perolehnya (MU) sama besar dengan tambahan biaya
yang harus di keluarkan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut James
F.Engel-Roger D.Blackwell-paul W.Miniard dalam saladin (2003:19) terdapat tiga
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
1. Pengaruh Lingkungan, terdiri
dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku
konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau
menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka.
Konsumen hidup dalam lingkungan
yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor
tersebut.
2. Perbedaan dan pengaruh
individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan,pengetahuan,
sikap,kepribadian,gaya hidup,dan demografi.
Perbedaan individu merupakan
faktor internal (interpersonal) yang menggarakan serta mempengaruhi perilaku.
Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh konsumen dalam pengambilan
keputusannya.
3. Proses psikologi, terdiri
dari pengolahan informasi, pembelajaran,perubahan sikap dan perilaku. Ketiga
faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor
yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan
pembeliannya.
2.5 Manfaat Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen sangat
beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna. terdapat dua kelompok
pemanfaat: kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi
implementasi (Peter dan Olson, 1999). Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau
produsen adalah mampu:
1. Membujuk konsumen untuk
membeli produk yang dipasarkan.
2. Memahami konsumen dalam
berperilaku, bertindak dan berpikir, agar pemasar atau produsen mampu
memasarkan produknya dengan baik.
3. Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar