I.. MANUSIA DAN KEADILAN
I. Pengertian keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.
II. CONTOH KEADILAN DALAH KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Seorang Maling ayam dengan Koruptor yang mengambil uang rakyat banyak seharusnya mempunyai penegasan hukum atau hukuman yang sesuai dengan perbuatannya, tidaklah sama.
1.3 MACAM-MACAM KEADILAN
Ada Berbagai macam keadilan yang didefinisikan berlainan antara lain :
A. Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara balk
menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi kekacauan.
B. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Budi bekerja selama 30 hari sedangkan Doni bekerja 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Budi menerima Rp.100.000,- maka Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil dan melenceng dari asas keadilan.
C. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Ada beberapa pendapat yg lain dari para ahli filsafat . seperti di bawah ini :
- Menurut Socrates , keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
- Menurut Kong Hu Cu Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Dari beberapa pendapat terbentuklah pendapat yg umum, yg di katakan ” Keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
wordpress.com-manusia-dan-keadilan
II.. Keadilan Sosial
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di era modern saat ini khususnya di Indonesia, sulit kita jumpai putusan hukum yang mengandung nilai keadilan dan berlandaskan kepada ketaqwaan kepada Tuhannya, sehingga melahirkan antipati masyarakat terkait keadilan sudah pada tahap yang memprihatinkan, hal ini dikarenakan dalam setiap putusan hukum sudah terkontaminasi oleh kepentingan pribadi maupun golongan tertentu. Hukum sebagai panglima tertinggi dalam penyelenggaraan kehidan berbangsa dan bernegara tak lebih dari sebuah jargon, jargon yang selalu berbunyi manis tapi terasa pahit dalam kenyataannya. Tak dipungkiri saat ini putusan hukum di negara ini berlaku hukum rimba, siapa yang kuat maka dia yang akan menjadi pemenangnya. Putusan hukum yang dihasilkan jauh dari kata keadilan karena putusan hukum merupakan produk “kehendak penguasa”.
Ada beberapa wujud dalam keadilan sosial adalah sebagai berikut:
1. Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial tersebut, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yaitu : Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan.
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
III.. KEJUJURAN
Kejujuran adalah solusi, jalan keluar, dan keselamatan...meskipun syaitan selalu berkata : "Jika kamu jujur maka kamu akan celaka dan direndahkan". Lihatlah bagaimana Ka'ab bin Malik yang jujur akhirnya dihajr oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya, akan tetapi kesudahannya adalah kemuliaan, bahkan kisah beliau diabadikan di Al-Qur'an yang dibaca hingga hari kiamat. Kedustaan adalah jalan kebinasaan meskipun syaitan akan senantiasa berkata, "Berdustalah agar engkau selamat, agar engkau tetap dimuliakan oleh mereka". Kedustaan biasanya harus ditutupi dengan kedustaan-kedustaan yang lain, sehingga jadilah kedustaan yang bertumpuk-tumpuk. Jika berdusta agar dirinya dimuliakan dan dihormati adalah tercela dan merupakan sifat orang munafik, maka bagaimana lagi jika berdusta dalam rangka menjatuhkan harkat dan martabat saudaranya??, bagaimana lagi jika yang dijatuhkan dengan dustanya adalah banyak orang??. bagaimana lagi jika kedustaan tersebut dalam rangka menghalangi sekian banyak orang untuk mendapatkan hidayah. Berdusta adalah perkara yang ringan dan mudah, akan tetapi kesudahannya di akhirat adalah masuk dalam persidangan Allah, berhadapan dengan orang-orang yang telah ia dustakan. Seorang muslim adalah orang yang jujur, mencintai kebenaran dan senantiasa menetapi kebenaran, lahir maupun batin, di dalam berkata dan berbuat, karena kebenararn itu menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga, sedangkan surga itu puncak citi-cita tertinggi seorang muslim dan angan-anganya yang terjauh.Sedangkan kedustaan menunjukkan ke neraka,dan neraka itu seburuk-buruk tempat yang ditakuti setiap muslim dan menjaga diri darinya. Seorang muslim memandang kejujuran bukan sekedar akhlak yang utama saja yang wajib dilakukan tanpa lainnya,akan tetapi ia memandangnya lebih jauh daripada itu, ia berpendapat bahwa kejujuran adalah penyempurna imannya, penyempurna islamnya, sebab Allah k yang memerintahkan demikian, seraya memuji hamba yang menyandang sifat ini.
IV.. KECURANGAN
Kecurangan adalah suatu perbuatan yang tidak jujur dalam kaedahnya berarti belawanan dengan sifat keadilan,kecurangan ini dapat ditimbulkan akibat tidak adanya iman yang kuat untuk membentengi diri dari godaan setan agar diri kita meraih semua sesuatu yang kita inginkan dengan menghalalkan segala cara dan maka dari itu timbullah sifat kecurangan tersebut.selain dari itu kecurangan bisa juga dtanga dari diri kita apabila kita tidak mempunyai sifat bersyukur terhadap apa yang telah kita dapat.
banyak orang berdalih ketika mereka melakukan kecurangan karena situasi yang terjepit sehingga mereka terpaksa melakukan semua itu,padahal tidak demikian apabila kita selalu mensyukuri nikmat yang telah allah swt berikan karena allah memberikan nikmatnya kepada setiap hambanya secara adil tanpa ada rasa pilih kasih sedikitpun.
1.1 Sebutkan sebab- sebab orang melakukan kecurangan
Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknis. Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma moral atau norma hukum.
• Aspek ekonomi. Setiap berhak hidup layak dan untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Melakukan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan jahat tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
• Aspek Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
• Aspek Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.
V.. PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “Daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “Jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik” Ada pula pesan orang tua “Jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kamu anggap tidak baik!” Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
VI.. PEMBALASAN
Pembalasan adalah sebuah perilaku yang ditujukan untuk mengembalikan perbuatan sesorang. Ada pembalasan dalam hal kebaikan dan ada pembalasan yang bersifat buruk.
Pembalasan juga bisa disebut sebagai hukuman ataupun anugrah, pembalasan diartikan sebagai hukuman ketika seseorang mendapatkan kejadian buruk setelah berbuat kejahatan kepada orang lain dan sebaliknya, pembalasan diartikan sebagai anugrah ketika seseorang mendapatkan keuntungan setelah orang tersebut berbuat baik kepada orang lain.
Pembalasan bisa datang dari sesama manusia ataupun dari Allah swt. Banyak cara untuk membuat hamba-Nya jera ataupun bahagia, karena rejeki atau musibah datang dari arah yang tidak pernah kita duga.
PENYEBAB PEMBALASAN
1. Karena melakukan perbuatan yang dilarang dalam hukum ataupun agama.
2. Karena ada suatu aksi atau perbuatan yang menyebabkan orang ingin merespon aksi tersebut.
3. Karena sebagai ucapan terimakasih (pembalasan atas perbuatan positif)
CONTOH PEMBALASAN
Sebagai contoh jika ada seorang anak laki-laki yang di bantu oleh temanya dalam mengerjakan tugas sekolah, maka dalam diri anaka tersebut ada keinginan untuk membalas perbuatan temannya. Pembalasan dalam contoh ini adalah pembalasan yang bersifat positif karena apa yang di lakukan oleh sang teman adalah hal yang positif juga. Maka anak tersebut akan berusaha membalas perbuatan baik temannya tesebut dengan berbagai cara, misalnya membantu dalam mengerjakan tugas sang teman, atau dengan hal lain yang bersifat positif.
Tetapi jika sang teman meakukan suatu hal yang negatif pada anak tersebut, maka dalam diri anak tersebut akan ada keinginan untuk membalas perbuatan sang teman dalam hal yang negatif pula. Misalkan sang teman berusaha mengejek anak laki-laki tersebut hingga dia tak mampu lagi menahan emosinya, bisa saja pembalasan yang akan dilakukan oleh anak tersebut adalah hal yang negatif seperti memukul sang teman hingga keduanya berkelahi, atau bisa saja pembalasan itu berupa ejekan balik yang pada akhirnya akan menimbulkan permusuhan.
Pembalasan yang positif cenderung akan menimbulkan hal yang positif. Sebaliknya, pembalasan yang negatif akan menimbulkan hal yang negaitf pula pada subjek.
https://www.google.com/search?q=google&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a#q=MANUSIA%20DAN%20KEADILAN&rls=org.mozilla:id%3Aofficial
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sebingga basil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya.Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu negara, ideologinya disebut ideologi negara. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita – cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau peIjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
B. CIT A-CIT A
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehinga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru dalam taraf angan-angan.
Saya adalah anak orang yang cukup sederhana, sehingga dalam mencapai cita-cita saya tidak mengalami hambatan. Malahan dapat dikatakan bahwa kondisi ekonomi orang tua saya merupakan faktor yang menguntungkan atau memudahkan mencapai cita-cita saya.
C. KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sarna dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat,manusia saling membutuhkan, saling menolong,saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan,dan sebagainya. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat,dan manusia sebagai mahluk Tuhan.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk.Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan,tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu, nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia. Misalnya orang tahu, bahwa membunuh itu buruk, jahat: suara hatinya mengatakan demikian, namun manusia kadang-kadang tak mendengarkan suara hatinya.
Suara hati selalu memilih yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseoraang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan suara hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat atau bertindak menurut suara hati, maka tindakan atau perbuatan itu adalah baik. Sebaliknya perbuatan atau tindakan berlawanan dengan suara hati kita, maka perbuatan atau tindakan itu buruk. Misalnya, suara hati kita mengatakan “tolonglah orang yang menderita itu”, dan kita berbuat menolongnya, maka kita membuat kebajikan. Sebaliknya, apabila hati kita berkata demikian,namun kita hanya seolah-olah tak mendengarkan suara hati itu, maka munafiklah kita.
Karena merupakan anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat dengan suara masyarakat. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat itu. Sebagaimana suara hati tiap pribadi itu pasti selalu menginginkan yang baik,maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi itu pun pasti suara hatinya juga menginginkan yang baik, maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi pasti suara hatinya juga menginginkan yang baik untuk kehidupan masyarakatnya. Sebab itu jika benar-benar berdasarkan pada suara hati anggota-anggotanya. Suara hati masyarakat pada dasarnya adalah baik. Misalnya, warga disuatu daerah menghendaki kerja bakti dengan mengadakan pembersihan saluran air di kampung. Bila kita ikut beramai-ramai kerja bakti, berarti kita mengikuti suara hati masyarakat, kerja bakti itu. Tetapi bila kita tidak mengikutinya berarti kita tidak mau mengikuti suara hati masyarakat.
Sesuatu yang baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat. Tetapi dapat saja terjadi, bahwa sesuatu yang baik bagi kepentingan umum/masyarakat tidak baik bagi salah seorang atau segelintir orang didalamnya atau sebaliknya. Dengan demikian, seseorang harus tunduk kepada apa yang baik bagi masyarakat umum.
Contoh : Budi tidak setuju jalan di depan rumahnya diperlebar, karena harus memotong bagian depan rumahnya. Tetapi masyarakat kampung mengusulkan dan telah disetujui jalan itu harus diperlcbar demi keamanan. Akhimya karena desakan seluruh warga, dengan sangat terpaksa Budi menyetujuinya.
Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan diukur menurut suara atau pendapat umum. Disini tidak berarti bahwa pendapat umum atau kepentingan umum itu di atas segala-galanya, sehingga suara hati, pendapat atau kepentingan pribadi-pribadi diperkosa begitu saja.
Sebagai mahluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi,untuk mengukur perbuatan baik buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk hukum Tuhan atau hukum agama.
Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
Baik-buruk, kebajikan dan ketidakbijakan menimbulkan daya kreatifitas bagi seniman. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi kebajikan dan ketidakbajikan.
Namun ada pula kebajikan semua, yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan. kebajikan semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik, yang bermaksud meneari keuntungan diri sendiri.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalarn tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersurnber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendin-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Pembawaan merupakan hal yang diturunkan atau dipusakai oleh orang tua. Tetapi mengapa mereka yang saudara sekandung tidak memiliki pembawaan yang sarna? Hal itu disebabkan, karena sel-sel benih yang mengandung faktor-faktor penentu (determinan) berjumlah sangat.
D. USAHA / PERJUANGAN
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia hams kerja keras untuk kelanjutan hidupnya, Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempuma. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada dengan jasmaninya. Sebaliknya pam buruh, petani lebih banyak menggunakan jasamani daripada otaknya. Para tukang dan pam ahli lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani daripada salah satunya. Para politisi lebih banyak kerja otak daripada jasmani. Sebaliknya para prajurit lebih ban yak kerja jasmani daripada otak.
E. KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat,yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
(a) Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alarn semesta lengkap dengan hukum-hukumnya. secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai alarn ini, karena manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha/berencana tetapi Tuhan yang menentukan .
Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu mana yang benar ? Yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin Tuhan itu ada, maka kita katakan Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur.
(b) Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menu rut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi. Teknologi adalah a1at bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan hati nurani.
Akal berasal dan bahasa Arab, artinya kalbu, yang berpusat di hati, sehingga timbul istilah “hati nurani”, artinya daya rasa Di Barat hati nurani ini menipis, justru yang menonjol adalah akal yaitu logika berpikir, Karena itu aliran ini banyak dianut di kalangan Barat di Timur orang mengutamakan hati nurani,yang baik menurut akal belurn tentu baik menurut hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia ito bennula dan akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut llberalisme.Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah laku dan perbuatan itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akallebih ditekankan pada setiap individu. karena itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi tinggi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh).
(c) Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib aninya kelruatan yang berasal dan Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan aka! adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuato. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi, apa yang benac menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarlcan pada logika berpildr, sedangkan hati nurani dinomor duakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme.
https://www.google.com/search?q=google&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a#q=macam+macam+pandangan+hidup&rls=org.mozilla:id%3Aofficial
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung,memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggungjawabannya. Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadar pertanggung-jawabannya. Bila si mahasiswa malas belajar, dan ia sadar akan hal itu. Tetapi ia tetap tidak mau Belajar dengan alasan capek, segan dan lain-lain. Padahal ia menghadapi ujian.Ini berarti bahwa si mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya,berarti pula ia tidak bertanggung jawab.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan,penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia manghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alamo Dalam usahanya itu manusia juga menuadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
(a) Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri Menurut sifat dasamya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan,baik yang disengaja maupun tidak.
C. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
(a). Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Lain halnya jika kita membantu ternan dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian. tetapi hanya bantuan saja.
Berikut ini diberikan gambaran bagaimana orang tua mengabdi kepada putra-putrinya demi kebahagiaan keluarga mereka.
Sepasang suami istri guru sekolah dasar di sebuah desa. Anaknya cukup banyak. yaitu 6 orang. Untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga besar tesebut. si ibu tetap bekerja sebagai guru. karena tahu bahwa gaji suaminya juga kecil, Si ibu di rumah tidak melepaskan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga, karena memang tidak mampu membayar pembantu. Untuk urusan pendidikan di sekolah si bapak yang bertanggung jawab, sedangkan si ibu untuk urusan pendidikan yang bersangkutan dengan rumah tanggga. Si Bapak mcmbimbing putra-putrinya dalam belajar di rumah malam hari. scdangkan siang hari saling dengan praktek biologi seperti menanam sayur. memelihara ternak yang hasilnya langsung dapat dimanfaatkan oleh keluarga. Si ibu mcngajar putra-putrinya memasak, mencuci piring. mencuci pakaian. membersihkan rumah. Anak-anaknya yang mulai besar menjadi semacam asistennya. Setelah anak-anaknya mulai harus sckolah di kota, mereka itu hanya disewakan kamar yang murah dengan harus memasak dan mencuci sendiri yang sudah terlatih baik waktu di desa. Demikianlah maka kamar itu makin banyak penghuninya oleh adik-adik yang juga menyusul kakak untuk belajar di kota. Sekali seminggu seorang pulang untuk mengambil uang dan perbekalan di desa, dan sekali sebulan ayah-ibu datang ke kota untuk tetap mengakrabkan hubungan mereka sebagai keluarga, sekaligus mengontrol apakah anak-anaknya menjalankan kewajibannya secara benar. Hal demikian juga dilakukan oleh keluarga itu waktu anak terbesar harus masuk ke perguruan tinggi. Pada waktu si sulung sudah tarnat dan bekerja, ia pindah ke tempat kerjanya dan berfungsi sebagai donateur ternadap adik-adiknya.Walhasil seluruh putra-putri keluarga guru tersebut dapat menamatkan sekolahnya dan menjadi sarjana. Sementara itu si bapak dan ibu bertahan bekerja sebagai guru di desa demi mengabdi kepada putra-putrinya agar dapat menjadi manusia yang hidupnya tidak sesulit dirinya. Waktu mereka sudah pensiun, mereka merasakan bahwa pengabdiannya pada putra-putrinya juga sudah cukup, mereka merasa puas karena mampu membekali putra-putrinya dengan ilmu yang dijadikan kail dalam menempuh kehidupan ini. Orang tua itu tidak membekali dengan ikan, karena akan cepat habis tanpa bekas !
b) macam-macam pengorbanan
MACAM-MACAM PENGORBANAN
• Pengorbanan Tehadap Tuhan/Agama
• Pengorbanan Terhadap Bangsa/Negara
• Pengorbanan Terhadap Masyarakat
• Pengorbanan Terhadap Keluarga
• Pengorbanan Terhadap Diri Sendiri
c) contoh dari pengorbanan
Pangeran Sidharta Gautama dari Kapilawastu diharapkan oleh ayahnya untuk kemudian menggantikan kedudukannya sebagai raja. Tetapi, Pangeran tersebut lebih tertatik pada kehidupan pertapa untuk memperoleh penerangan agung bagaimana caranya manusia dapat membebaskan dirinya dari sengsaa melalui pelepasan dan mencapai kehidupan abadi di sorga. Ia mengorbankan kehidupannya yang mewah duniawi dalam istana, ia mengorbankan kepentingan keluarganya, karena memandang bahwa kepentingan umat manusia perlu didahulukan.
d) akibat pengorbanan
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, dan kapa saja diperlukan.
https://www.google.com/search?q=google&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a#q=manusia+dan+tanggung+jawab&rls=org.mozilla:id%3Aofficial
Minggu, 24 November 2013
Minggu, 03 November 2013
Nama :
Andree Maulana Yusuf
Kelas :1ea30
NPM :10213939
TUGAS MERANGKUM
Kelas :1ea30
NPM :10213939
TUGAS MERANGKUM
BAB 3 KONSEPSI PENDEKATAN SASTRA DAN SENI DENGAN IBD
1.1.
HUBUNGAN SASTRA dan SENI DENGAN IBD
A. PENGERTIAN SASTRA
Sastra
adalah penjabaran abstraksi atau penafsiran. Meskipun didalam penafsiran itu
sastra masih dapat di tafsirkan lagi sastra juga di dukung oleh cerita. Dengan
cerita orang dengan mudah tertarik dan dengan cerita orang mengemukakan
gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.
Hampir
di setiap jaman sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama karena
sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk
menanpung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk
memahami dirinya sendiri yang kemudian melahirkan filsafat manusia
mempergunakan bahasa. Dalam dalam usahanya untuk memhami alam semesta yang
kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunaakan bahasa.
Sastra
juga lebih mudah berkomunikasi. Karena pada hakekatnya karya sastra adalah
penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat , yang juga menggunakan bahasa
adalah abstraksi. Cinta kasih kebahagian kebebsan dan lainnya yang di garap
oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat
kurang berkomunikasi.
B. PENGERTIAN SENI
Seni
adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif , seni lebih mudah berkomunikasi.
Karena tidak normatif nilai-nilai yang di sampaikan lebih fleksibel baik isinya
maupun cara penyampaiannya. Karena seni memegang pernan penting, maka seniman
sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah
karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya
menyebabkan dia mampu menagkap hal yang lepas dari pengamata orang lain.
Cabang-cabang
seni yang lain pada hakekatnya juga abstrak. Gerak-gerik dalam seni tari misalnya,
masih perlu di jabarka.
C. DI HUBUNGAN SASTRA dan SENI
DENGAN IBD
IBD
adalah sala stu mata kuliah yang di berikan dalam satu semester, sebagai bagian
MKDU. IBD tidak di maksudkan un tuk
mendidik dalam satu bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Akan tetapi IBD
semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan vertikal terhadap nilai-nilai
budaya.
1.2.PROSA
A. Pengertian
prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi
ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih
sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa
Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis
tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya,
prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat,
serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu
prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum
terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa
aturan apa pun.
B. Jenis-jenis
prosa
- Prosa naratif
- Prosa deskriptif
- Prosa eksposisi
- Prosa argumentatif
C. Contoh
prosa
Angkaro dan Tunturana
Dua kor
kepiting, Angkaro dan Tuturana, bersahabat karib. Mereka tinggal bersama di pinggir laut, di balik
bebatuan. Mereka bersembunyi karena
takut pada orang-orang yang mencari ikan dan kepiting. Apabila laut pasang, mereka
bermain tanpa takut akan ditangkap manusia.
Pada suatu
malam, ketika bulan purnama, Angkaro dan Tuturana keluar menikmati keindahan
alam.
” Sahabat,
bagaimana kalau kita hiasi punggung kita agar kelihatan menarik ?” kata
Angkaro.
”Bagus
sekali idenya. Kita memang perlu mempercantik diri agar kelihatan menarik.
Tapi, bagaimana caranya ? ” tanya Tuturana.
”Bagini.”sahut
Angkaro, ”Kita lukis punggung kita dengan cat warna-warni yang menarik.”
” Wah,
menarik sekali.Bagaimana kalau aku dulu yang dilukis. Boleh atau tidak ? tanya
Tuturana.
”Baiklah.”kata
Angkaro.
Angkaro
mulai mengukir punggung Tuturana. Punggung
Tuturana dihiasi dengan bulatan-bulatan dari muka ke belakang, dan dari
atas ke bawah. Lukisan itu sangat mempesona.
”Sudah
selesai sahabat.”kata Angkaro.
Tuturana
bercermin pada di air laut yang jernih.
“Bagus,
bukan?”tanya Angkaro.
“Bagus
sekali. Terima kasih sahabat.”kata Tuturana,
”Sekarang
giliranku.”kata Angkaro.
Tiba-tiba
air laut surut. Datanglah pencari ikan membawa obor. Kedua ekor kepiting itu
pun terkejut. Berlarilah mereka untuk menghindari bahaya.
”Maaf,
sahabat. Orang-orang sudah datang untuk menangkap kita. Tidak ada waktu lagi
untuk melukis punggungmu.” kata Tuturana.
”Tidak
punggungku harus kamu ukir !” teriak Angkaro.
Melihat obor-obor
semakin dekat, Tunturana menggambari punggng Angkaro dengan dengan kuas dan cat
tanpa bentuk. Punggung Angkaro sekarang penuh dengan garis tidak karuan karena
tergesa-gesa hendak menyelamatkan diri.
Angkaro
terpaksa menerima keadaan. Keduanya berkawan dalam bentuk yang amat berbeda:
Tuturana cantik dan Angkaro jelek.
Sumber : Aku Cinta
Bahasa Indonesia kelas IV , Tiga
Serangkai
1.3.FIKSI
A. FIKSI
Fiksi adalah sebuah istilah sastra yang berarti
tidak benar terjadi atau sebuah karangan belaka. Kata sifatnya atau adjektif adalah
fiktif.
Fiktif adalah sebuah istilah sastra. Kata sifat adjektif ini
berarti tidak benar terjadi atau sebuah karangan belaka.
Kata nominalnya
adalah fiksi.
Fiksi adalah bentuk karya yang melibatkan, sebagian
atau seluruhnya, dengan informasi atau peristiwa yang tidak benar terjadi,
melainkan berupa imajinasi dan teoretis yang ditemukan oleh penulis.
B. jenis-jenis fiksi 1.Fiksi Prosa memberikan kesenangan
2.Fiksi Prosa memberikan informasi
3.Fiksi Prosa memberikan kultural
4.Fiksi Prosa memberikan keseimbangan wawasan
1.4.PUISI
A. pengertian puisi
A. pengertian puisi
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιÎω/ποιῶ
(poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan
untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Penekanan
pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan
rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun
perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan
dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai
perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain
itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke
dalam keadaan hatinya. Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja
(melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk
menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku
kata yang terus
diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi
tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan'
yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan
sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru
DOA UNTUK IBU
Puisi Mutia Fitriyani
Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani
DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa
Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun
Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku
Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
SebeLum aku atau dia tiada
Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
Aku akan seLaLu menyanyangimu
Puisi Mutia Fitriyani
Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani
DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa
Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun
Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku
Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
SebeLum aku atau dia tiada
Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
Aku akan seLaLu menyanyangimu
BAB 4 MANUSIA dan CINTA KASIH
A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa
indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta dalah rasa sangat suka (kepada)
atau (rasa) sayang (kepada) ataupun sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata
kasih adalah perasaan sayang. Karena itu cinta kasih dapat di artikan sebagai
perasaan sayang kepada seseorang yang di
sertai dengan menaruh belah kasihan.
Walaupun
cinta kasih mengandung arti yang hampir sama, namun terdapat perbedaan juga
antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa.
Sedangkan kasih lebih keluarnya dengan
kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan
secara nyata.
B. Ada beberapa unsur cinta yang
mengandung kasih sayang yaitu:
v Keterikatan
adalah
adanya perasaan untuk hanya bersama dia saja.
v Keintiman
yaitu adanya kebiasaan dnan tingkah laku yang
menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
v Kemesraan adalah adanya rasa ingin
membelai atau di belai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya
ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa saya
C. Dibawah ini di gambarkan
3 unsur cinta dalam segitiga:
KETERIKATAN
KEINTIMAN
KEMESRAAN
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan
bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Cinta itu mengandung kesetiaan
yang sangat kuat.
D. TINGKATAN CINTA
Tingkatan
cinta dibagi menjadi 3 yaitu:
A.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada allah, rasulullah dan berjihad di jalan
allah swt.
B.
Cinta
tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri / suami
dan kerabat.
C.
Cinta
tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat,
harta dan tempat tinggal.
1.2.
KASIH SAYANG
A. PENGERTIAN KASIH SAYANG
Kasih sayang menurut
kamus umum bahasa indonesia karangan W.J.S
POERWADARMINTA adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih
sayang merupakan kunci kebahagian. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari
cinta. Percintaan muda mudi bila di akhiri dengan perkawinan, maka di dalam
berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah
bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak
sadar dari masing-masing pihak di tuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran
saling percaya dan saling pengertian. Sehingga keduanya merupakan kesatuan yang
utuh dan bulat.
B. MACAM-MACAM KASIH SAYANG ORANG
TUA
1. Orang tua bersifat aktif,
si anak bersifat pasif, yaitu Orang tua yang memberikan kasih sayang terhadap
anaknya baik berupa moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya dan si anak
mengiyakan tanpa memberikan respon.
2. Orang tua bersifat pasif,
si anak bersifat aktif, yaitu si anak yang memberikan kasih sayang
berlebih-lebihan terhadap orang tuanya. Kasih sayang ini di berikan secara
sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak tidak tidak memberikan
perhatian apa yang di perbuat si anak.
3. Orang tua bersifat pasif,
si anak bersifat pasif, yaitu di jelaskan bahwa masing-masing membawa hidupnya.
Tingkah lakunya sendiri tanpa saling memperhatikan kehidupan keluarga yang
sangat dingin.
4. Orang tua bersifat aktif,
si anak bersifat aktif, yaitu orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang
dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan orang tua antara anak sangat intim
dan mesra, saling mencintai, menghargai dan mebutuhkan.
1.3.
KEMESRAAN
A. PENGERTIAN KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari
kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah
hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah
tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang
mendalam.
Aku
Kagum Kepadamu
Sungguh setiap hari yang ada do pikirnku hanya kau.
Aku tak kenal kau
Bahkan nama mu pun aku tak tahu.
Hatiku gila ketika ku melihat kecantikanmu
Aku bahagia
Seperti orang stress
Kau memang hebat
Aku tak tahi apa yang aku tulis
Benar adalah aku tak tahu
Andai aku mempunyai suatu keajaiban
aku cuman ingin melihatmu senyum ketika di dekapanku
Sungguh setiap hari yang ada do pikirnku hanya kau.
Aku tak kenal kau
Bahkan nama mu pun aku tak tahu.
Hatiku gila ketika ku melihat kecantikanmu
Aku bahagia
Seperti orang stress
Kau memang hebat
Aku tak tahi apa yang aku tulis
Benar adalah aku tak tahu
Andai aku mempunyai suatu keajaiban
aku cuman ingin melihatmu senyum ketika di dekapanku
BAB 5 MANUSIA dan KEINDAHAN
A.
Pengertian Keindahan
Kata
keindahan berasal dari kata indah artinya bagus, permai, cantik, elok dan
sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran, keindahan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran
berarti tidak indah.
Keindahan
dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang di
dalamnya tercangkup pula kebaikan. Plato misalya menyebut tentang watak yang
indah dan hukum yang indah. Sedangkan Ariestoteles merumuskan keindahan sebagai
suatu yang baik juga menyenangkan. Tapi bangsa yunani juga mengenal pengertian
keindahandalam arti eksteties yang disebutnya “Symmetria”.
1.1.
Membedakan Nilai Ekstrinsik dan Instrinsik
Tentang nilai itu ada
yang membedakan nilai subjektif dan nilai objektif atau ada yang membedakan
nilai perseorangan dan kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah
nilai ekstrinsik dan instrinsik.
Nilai ekstrisik adalah sifat baik
dari suatu bendasebagai alat atau sarana untuk suatu hal lainnya
(instrumental). Sedangkan nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang
bersangkutan atau sebagai alat suatu tujuan demi kepentingan benda itu sendiri.
B.
RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung yang
artinya berdiam diri sambil memikirkan sesuatu dengan rasa fokus dalam rangka
memperbaiki diri atau mengoreksi sendiri kesalahan yang diperbuat sebelumnya.
a)
Teori Pengungkapan yaitu Dalil dari
teori ini adalah bahwa “art is an expression of human feeling” seni adalah
pengungkapan dari semua perasaan manusia. Tokoh teori ekspresi yang paling
terkenal adalah filsuf italia beneto croce (1886-1952) dengan karyanya yang
telah di terjemahkan kedalam bahasa inggris “aesthetic as science of expression
and general linguistic”.
b)
Teori metfisik adalah teori seni
yang metafisisnya merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari
plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagai membalas estetik ilsafati,
konsepsi keindahan dan teori seni.
c)
Teori psikologis adalah teori dari
para filsuf yang bergerak di atas taraf manusiawi dengan konsepsi tentag ide
tertinggi dan spekulatif.
C.
KESERASIAN
Keserasian merupakan keharmonisan,kesepadanan, keselarasan, kita perlu mengukuhkan semangat untuk menciptakannya, jadi keserasiankecocokan, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi pada suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat. Pengertian keserasian adalah cocok dalam segala hal.
Keserasian merupakan keharmonisan,kesepadanan, keselarasan, kita perlu mengukuhkan semangat untuk menciptakannya, jadi keserasiankecocokan, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi pada suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat. Pengertian keserasian adalah cocok dalam segala hal.
Ada
beberapa teori yang menggambarkan dalam keserasian adalah:
a)
Teori
objektif dan subjektif bahwa keindahan menciptakan nilai
estetik adalah sifat kualita yang memang telah melekat pada bentuk. Dan teori
subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda
tidak ada yang ada dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
b)
Teori
perimbangan adalah teori objektif yang memandang suatu keindahan
sebagai suatu kualita dari benda-benda kwalita bagaimna yang menyebabkan suatu
benda yang di sebut indah .
BAB 6 MANUSIA dan PENDERITAAN
A. PENDERITAAN
Penderitaan
berasala dari kata derita, kata derita berasal dari bahasa sansekerta derita
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya mennaggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau
batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kepanasan
dan lain-lain.
Contohnya penderitaan yang kalian alami adalah:
B.
SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan
sebagai siksaan badan atau jasmani. Akibat siksaan yang di alami seseorang di
timbulkan penderitaan. Dalam kitab suci al-qur’an dijelaskan tentang siksaan
yang di alami manusia nanti jika musyrik, syirik, dengki, fitnah dan sebgainya.
Adanya
3 siksaan yang sifatnya psikis adalah:
1. Keseimbangan
adalah di dalamnya di alami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat
menentukan pilihan.
2. Kesepian
merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam
lingkungan orang damai.
3. Ketakutan
merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
Ada beberapa macam phobia adalah:
1. Claustrophobia:
takut terhadap ruang tertutup.
2. Agorophobia:
takut terhadap ruang terbuka.
3. Gamang:
takut berada di tempat ketinggian.
4. Kegelapan:
akut apabila berada di ruang gelap.
5. Kesakitan:
takut yang disebabkan rasa sakit.
6. Kegagalan:
takut akan mengalami kegagalan.
C. KEKALUATAN MENTAL
Secara
sederhana kekalutan metal dirumuskan sebagai gangguan jiwa akibat ketidkmampuan
seseorang menghadapi perseolana yag harus di atasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah laku yang kurang wajar.
Gejala-gejala seseorang mengalami
kekalutan mental yaitu:
1. Jasmani:
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
2. Rohani:
rasa cemas, ketakutan patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah:
1. Gangguan
kejiawaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan se peenderitabaik jasmani atau
rohaninya.
2. Usaha
mempertahankan dirid dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara
berthana dirinya salah.
3. Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan kejiwaan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental
,dapat disebutkan antara lainsebagai berikut:
1. Keprbadian
yang lemah
2. Terjadinya
konflik sosial budaya
3. Cara
pematangan batin
Proses-proses kekalutan mental yang di
alami seseorang yang mendorong kedua arah adalah:
1. Positif
: trauma(luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap
survive dalam hidup.
Negatif: trauma yang di
alami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi yaittu
tekanan batin.
Langganan:
Postingan (Atom)