Jumat, 10 Juni 2016

RINGKASANBUKU EKONOMI - BAHASA INDONESIA 2

1.      Membuat ringkasan buku ekonomi!
======================================================
A.     IDENTITAS BUKU
Judul                : Anggaran Perusahaan
Penulis  : Drs. Gunawan Adisaputro, M.B.A. & Drs. Marwan Asri, M.B.A.
Penerbit            : BPFE-YOGYAKARTA
Tahun terbit      : 2012
Tebal buku       : 324 halaman
Jumlah BAB     : XI

B.     RINGKASAN
BAB 1 ANGGARAN SEBAGAI PERALATAN MANAJEMEN
1.      ANGGARAN SEBAGAI SISTEM PERENCANAAN TERPADU
Semakin kompleksnya masalah menyebabkan banyak kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang cermat. Anggaran atau lengkapnya business budget adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana dapat dosebut seabagai anggaran. Business budget, orang sering menerjemahkan menjadi anggaran perusahaan, adalah rencana tentang kegiatan perusahaan. Rencana ini mencangkup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruh satu sama lain.
2.      ANGGARAN PENDEKATAN SISTEM
Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai suatu sub-sistem yang memerlukan hubungan (interface) dengan subsitem lain yang ada dalam perusahaan itu.
Demikian juga halnya dengan anggaran. Anggaran juga dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebualatan dan yang berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem  lain yang ada dalamperusahaan.


3.      ANGGARAN DAN PENGANGGARAN
Salah satu definisianggaran yang banyak di pakai adalah sebagai berikut. Business budget adalah suatu pendekatan yang  formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang di peroleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan. Di dalam suatu menyusun anggaran perusahaan maka perlu di perhatikan bahwa anggaran harus realistis, luwes dan kontinu.
4.      ANGGARAN KOMPREHENSIF DAN ANGGARAN PARSIIL
Anggaran jenis budget komprehensif jenis kegiatan yang dicangkupnya meliputi seluruh aktifitas perusahaan bidang marketing, produksi, keuangan, personalia dan administrasi.

BAB 2 MANFAAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN
            Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengawasan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini diukur dari segi manfaat yang ingin diperoleh dari pengguna sistem itu di dalam pelaksanannya. Semakin banyak dan rumit yang di tuju, semakin banyak persyaratan yang dituntut dalam persiapan dan penyusunannya. Demikian sebaiknya.
Persyaratan yang dimaksud meliputi:
1)      Jenis dan mutu data yang didapat disediakan
2)      Sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya
3)      Sikap manajemen di dalam menanggapi adanya pengubahan biaya dan harga-harga
4)      Tingkat kewenangan yang diberikan pimpinan kepada bawahannya
oleh karena itu manajemen perlu menentukan terlebih dahulu pilihan sasaran dan manfaat apa yang ingin diperolehnya dari penggunaan anggaran sebagai alat manajemen.


1.      TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN ANGGARAN
Pekembanan anggaran dipandang dari segi manfaat yang ingin diperoleh pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga tahapan yaitu:
·        Anggaran sebagai alat penaksir, dari segi manfaat yang dapat di peroleh ini merupakan perkembangan yang paling awal dari anggaran sebagai alat perencanaan.
·        Anggaran sebagai plafond an sekaligus alat pengatur otorisasi, tahapan ini sudah setingkat lebih maju. Bilaman sistem akuntansi biaya yang dipakai bersifat ektra komtabel, maka anggarannya bersifat statis.
·        Anggaran sebagai alat penilai efisiensi, merupakan tingkat perkembangan yang paling akhir. Baik fungsi perencanaan maupun fungsi pengendalian keduanya sama menonjolnya.
BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGANGGARAN BIAYA
            Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan. Keuntungan yang sebenarnya dilaporkan sebagai data akuntansi dalam rekening laba/rugi. Keuntungan yang dianggarkan juga disusun dalam bentuk anggaran rugi laba.
            Oleh karena itu kita perlu membedakan antara penganggaran biaya dengan pemanfaatan biaya.
1.      Pentinnya struktur organisasi dalam penganggaran biaya struktur mencerminkan organisasi dengan demikian akan memberikan kepada kita gambaran tentang siapa yang tanggung jawab.
2.      Penganggaran biaya dan pemanfaatan biaya menunjukkan pada kita proses tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu.
  
BAB 4 ANGGARAN PENJUALAN
            Dalam menyusun anggaran penjualan ada langkah-langkah yang perlu dilakukan  menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri meliputi:
1)      Penentuan dasar-dasar anggaran
a.       Penentuan relevant variable yang mempengaruhi penjualan
b.      Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan
c.       Penentuan strategi pemasaran yang dipakai
2)      Penyusunan Rencana Penjualan
a.        Analisis ekonomi, dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro seperti : moneter, kependudukan, kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi dan teknologi.
b.      Melakukan analisa industri yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat menyerap produk sejenis yang di hasilkan oleh industri.
c.       Melakukan analisa prestasi penjualan yang lalu yang dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan pada masa lalu.
d.      Analisa penentuan prestasi penjualan yang akan datang, dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan mencapai target penjualan di masa depan, dengan memperhatikan faktor- faktor produksi seperti : bahan mentah, tenaga kerja, kapasitas produksi dan keadaan permodalan.
e.       Menyusun forecast penjualan, yaitu untuk meramalkan jumlah penjualan yang diharapkan dengan anggapan segala sesuatu berjalan seperti masa yang lalu.
f.        Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan.
g.       Menghitung rugi/laba yang mungkin diperoleh.
h.       Mengkomunikasikan rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak lain yang berkepentingan.

            Semua langkah-langkah di atas bertujuan untuk memudahkan manajemen dalam menyusun anggaran penjualan.



3)      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan
Pada anggaran penjualan agar realistis perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan. Menurut Ellen Cristina faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Faktor intern, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan, antara lain
A.     Penjualan tahun-tahun yang lalu.
B.     Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan.
C.     Kapasitas produksi dan kemungkinan perluasannya.
D.     Tenaga kerja yang dimiliki.
E.      Modal yang tersedia.
F.      Fasilitas-fasilitas lainnya.

2.      Faktor ekstern, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan.
A.     Keadaan persaingan di pasar.
B.     Posisi perusahaan dalam persaingan.
C.     Tingkat pertumbuhan penduduk.
D.     Tingkat penghasilan masyarakat.
E.      Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan.
F.      Agama, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat.
G.     Kebijaksanaan pemerintah.
H.     Keadaan perekonomian nasional/internasional.
I.        Kemajuan teknologi, barang substitusi dan selera konsumen.
            Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas perusahaan harus jeli di dalam merencanakan dan mengendalikan penjualannya agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.
4)      Efektivitas
A. Pengertian Efektivitas
            Salah satu unsur penting untuk manajer adalah mengukur pelaksanaan untuk mencapai tujuan organisasi akan perusahaan. Pengukuran pelaksanaan tersebut dalam manajemen kita kenal dengan pengukuran efektivitas. Oleh karena itu, konsep tersebut harus dipertimbangkan dalam pelaksanaannya dengan tujuan untuk menyelesaikan kondisi yang ada dalam perusahaan.
            Menurut Anthony dalam bukunya ”Sistem Informasi” menyataka Efektivitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusat tanggung jawab dan sasaran yang harus dicapainya.
            Menurut Arrens and Loebbecke dalam bukunya ”Auditing Pendekatan Terpadu”menyatakan Efektivitas adalah menilai apakah suatu lembaga atau organisasi telah memenuhi tujuan yang ditetapkan dalam mencapai standar kelayakan yang mengacu kepada pencapaian suatu tujuan.”
            Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas selalu berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dimana suatu perusahaan dapat diartikan telah dioperasikan secara efektif apabila perusahaan tersebut dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

5)      Kriteria Efektivitas
 Ada beberapa kriteria efektivitas yang harus diketahui, menurut Arrens dan Loebbecke dalam bukunya ”Auditing Pendekatan Terpadu” menyatakan
”1. Kinerja historis
  2.Kinerja yang dapat diperbandingkan
  3.Standar rekayasa
  4.Diskusi dan kesepakatan.

6)      Pengendalian
A.     Pengertian Pengendalian
            Pengendalian merupakan kebijaksanaan, prosedur dan praktik yang diterapkan oleh manajemen untuk mengelola perusahaan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien, mencakup koreksi atas kekurangan, kelemahan dan penyimpangan yang ada serta penyesuaian operasi agar sesuai dengan sasaran untuk membandingkan hasil dengan rencana. Hasil pengendalian sangat penting dalam pencapaian sasaran.
            Menurut R. N. Anthony, J. Dearden, dan N. Bedford dalam bukunya
Sistem Pengendalian Manajemen menyatakan
            Pengendalian adalah proses untuk memotivasi dan memberi semangat orang-orang yang melaksanakan kegiatan-kegiatan demi mencapai tujuan organisasi.
Menurut Harold Koontz dalam bukunya Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah menyatakan
            Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara.
            Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulakn bahwa pengendalian dapat diartikan secara umum sebagai upaya yang dilakukan manajemen supaya pelaksanaan tidak menyimpang dari rencana. Selain itu juga memberi semangat kepada karyawan untuk melaksanakan kegiatan agar mencapai tujuan yang ditentukan.

7)      Jenis-Jenis Pengendalian
            Pengendalian merupakan proses mengevaluasi pelaksanaan nyata setiap komponen organisasi dan melaksanakan tindakan koreksi untuk itu perlu mengklasifikasikan pengendalian tersebut. Menurut Welsch, dkk dalam bukunya ”Anggaran Perusahaan” jenis-jenis pengendalian adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian awal
Dipergunakan sebelum kegiatan atau tindakan dilaksanakan untuk menjamin bahwa sumber daya manusia dan dahan baku telah dipersiapkan dan perusahaan telah siap untuk melaksanakan kegiatan.
2. Pengendalian berjalan (biasanya dalam bentuk laporan kinerja berkala)
Pemantauan (dengan menggunakan observasi personal dan laporan-laporan) terhadap aktivitas berjalan untuk menjamin bahwa tujuan dapat dicapai dan kebijakan serta prosedur telah ditetapkan dengan benar.
3. Pengendalian umpan balik
Tindakan pasca operasi memfokuskan pada hasil periode sebelumnya untuk menghasilkan aktivitas di masa yang akan datang.

8)      Prosedur Pengendalian
            Pengendalian berhubungsn dengsn pengukursn efisiensi dan efektivitas dalam menggerakan bahan dan tenaga kerja serta sumber keuangan terhadap suatu tujuan. Kegiatan ini meliputi perbandingan dengan berbagai jenis standar kualitas, waktu, maupun nilai. Kegiatan tersebut meliputi pengambilan tindakan yang perlu bilamana terjadi kondisi-kondisi yang menyimpang dari target.
            Proses pengendalian berjalan dirancang untuk membantu memantau aktivitas yang sedang berjalan dari satu unit usaha dan setiap pusat tanggung jawab. Prosedur pengendalian menurut Welsch dalam bukunya ”Anggaran Perusahaan” adalah :
1. Membandingkan kinerja aktual untuk periode yang bersangkutan dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Menyiapkan laporan kinerja yang berisi aktual, hasil yang direncanakan dan selisih dari kedua angka tersebut.
3. Menganalisis penyimpangan antara hasil aktual dengan hasil yang direncanakan dan selisih dari kedua angka tersebut.
4. Mencari dan mengembangkan tindakan alternatif untuk mengatasi masalah dan belajar dari pengalaman pihak lain yang telah sukses di suatu bidang tertentu.
5. Memilih (tindakan koreksi) dari kumpulan alternatif yang ada dan menerapkan tindakan tersebut.
6. Tindak lanjut atas pengendalian untuk menilai efektivitas dari tindakan koreksi yang diterapkan. Lanjutkan dengan umpan maju umtuk membuat perencanaan periode berikutnya.”

9)      Pengendalian Penjualan
            Aktivitas penjualan sangat erat hubungannya dengan tujuan perusahaan, sehingga menjadi pusat perhatian yang utama karena dengan adanya aktivitas penjualan ini diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang semaksimal mungkin dan berkesinambungan serta perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup masa yang akan datang. Oleh karena itu pimpinan perusahaan harus melaksanakan pengendalian secara konsisten terhadap semua aktivitas operasional perusahaan dalam hal ini menyangkut penjualan.
Pengendalian penjualan dapat dilakukan dengan adanya laporan aktivitas penjualan yang dibandingkan dengan anggaran penjualan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya selisih.
            Pengendalian penjualan meliputi analisis, penelaahan dan penelitian yang diharuskan terhadap kebijaksanaan, prosedur, metode dan pelaksanaan yang sesungguhnya untuk mencapai hasil pengembalian yang diharapkan investasi.
            Laba bersih yang optimum akan dapat direalisasi hanya apabila terdapat hubungan yang wajar diantara keempat faktor ini yaitu :
1.      Investasi dalam modal kerja dan fasilitas-fasilitas
2.      Volume penjualan
3.      Biaya operasi
10)  Laba kotor
Teknik-teknik analisis untuk meningkatkan volume penjualan yaitu :
1.      Analisis dan pelaksanaan penjualan masa lalu, dalam hubungannya dengan harga dan volume untuk menyelidiki dengan seksama segi kelemahan dari anggaran penjualan dan melaporkannya.
2.      Memberi bantuan kepada pimpinan penjualan untuk menentukan anggaran penjualan secara menyeluruh yang cocok dan melaporkan ketaatan pelaksanaannya sesuai dengan rencana.
3.      Memberi bantuan kepada pimpinan penjualan dalam menyususn standar penjualan.
4.      Pembuatan analisis biaya yang wajar dan analisis investasi untuk digunakan dalam menentukan harga jual.

Adapun tujuan dari pengendalian penjualan diantaranya sebagai berikut :
a.       Target penjualan dengan kualitas yang dikehendaki.
b.      Penerapan kebijaksanaan metode dan prosedur yang mendukung target penjualan.
c.       Efisiensi biaya penjualan dalam mencapai volume penjualan.
d.      Pencapaian hasil pengembalian.

11)  Hubungan Anggaran Penjualan Dengan Efektivitas Pengendalian Penjualan
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa anggaran penjualan memiliki manfaat sebagai alat pengendalian. Manfaat dari anggaran penjualan adalah sebagai alat pengendalian penjualan sehingga bila terdapat selisih antara penjualan yang dianggarkan dengan penjualan sebenarnya dapat segera diketahui oleh manajemen, dan manajemen akan mengambil tindakan yang diperlukan dan menganalisisnya sehingga penjualan yang diharapkan dapat tercapai.
Masalah penjualan merupakan masalah yang komplek dan dinamis. Dikatakan dinamis karena situasi dan kondisi yang selalu berubah-ubah sehingga selalu terdapat masalah yang baru dan berbeda. Masalah-masalah yang ada dalam pengelolaan penjualan yaitu masalah produk, penetapan harga, distribusi, metode penjualan, organisasi, perencanaan dan pengendalian, dimana setiap perusahaan tidak dapat menghindarinya. Oleh karena itu diperlukan alat pengendalian penjualan untuk memecahkan masalah tersebut.
Pengendalian penjualan dapat mengungkap adanya penyimpangan melalui analisis dan penelitian. Penyimpangan yang terjadi harus dikoreksi manajemen agar volume penjualan yang diharapkan perusahaan dapat tercapai. Anggaran adalah salah satu alat bantu manajemen untuk dapat melaksanakan fungsi pengendalian penjualan agar penjualan berjalan lancar serta meminimalkan terjadinya penyimpangan.
Apabila penyimpangan dapat diminimalkan berarti perusahaan dapat mencapai penjualan optimal dengan membandingkan anggaran penjualan dan aktualnya, maka dapat disimpulkan bahwa anggaran penjualan bisa dipakai. Pada umumnya perusahaan saat ini menghadapi kesulitan di bidang pemasaran, maka akan lebih baik apabila penyusunan anggaran penjualan disusun paling dahulu karena secara umum anggaran penjualan mempunyai kegunaan pokok yaitu sebagai pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja, alat pengawasan kerja untuk membantu manajer dalam memimpin jalannya perusahaan. Sedangkan secara khusus anggaran penjualanberguna sebagai dasar penyusunan anggaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Berarti operasi perusahaan telah berjalan dengan baik, maka anggaran penjualan dapat mendukung efektivitas pengendalian penjualan.

Hubungan anggaran penjualan terhadap efektivitas pengendalian penjualan menurut Ellen Cristina dalam bukunya ”Anggaran Perusahaan” menyatakan bahwa Anggaran merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar